Monday, 28 September 2015

SMARTFREN UNGGUL DARI TELKOMSEL, INDOSAT DAN XL DALAM CAKUPAN JARINGAN 4G LTE

Pengenalan jaringan 4G lte di Indonesia bisa dibilang masih baru. Tak lebih kurang 1 tahun generasi jaringan telekomunkasi generasi ke empat ini hadir di Indonesia. Namun perlu diketahui walaupun terbilang baru namun jaringan 4G LTE sudah terbilang ataupun tergolong luas.

Dalam laporan pada hasil riset yang dilakukan oleh OpenSignal yang mengatakan Fakta dalam OpenSignal bertajuk "The State Of  LTE QE 2015", bahwa jaringan LTE di Indonesia setidaknya telah mencakup 43 persen wilayah Indonesia.

Ada empat operator yang diukur jaringan dan kecepatannya, antara lain Telkomsel, XL, Indosat dan Smartfren. Dalam pengukuran yang dilaporkan bahwa Smartfren unggul dari ketiga operator besar tersebut dalam hal jaringan LTE.

Secara peringkat Smartfren berada di posisi ke 32 di dunia, dengan detailyang diuraikan bahwa jaringan LTE Smartfren telah mencapai 78 persen. Kemudian Telkomsel berada dibawah Smartfren selanjut pada urutan ke 174 di dunia dengan luas cakupan jaringan 35 persen lalu disusul Indosat pada posisi 182 di dunia cakupan 23 persen dan XL Axiata ada diposisi 183 di dunia dengan cakupan 19 persen.

Data laporan ini dianggap akurat karena aplikasi OpenSignal yang mengukur kekuatan sinyal dan jaringan pengguna ponsel di dunia terasuk Indonesia. Data ini telah mereka kumpulkan selama tiga bulan antara bulan Juni dan Agustus lalu. 325.221 penggunan LTE yang terhubung dan aktif di jaringan 4G yang merupakan data sample dari laporan OpenSignal.

Smartfren memang sudah lebih dahulu gencar dalam mempromosikan jaringan 4G LTEnya. Dan baru-baru ini mereka juga meresmikan jaringan diatas LTE biasa atau disebut jaringan LTE Advanced yang dihadiri Kemenkominfo. Bila aktivasi 4G yang dilakukan operator GSM lainnya hanya sebatas jaringan LTE, lain halnya dengan Smartfren yang memilih jaringan 4G LTE Advanced. Perbedaan 4G LTE dan LTE Advanced (4G LTE-A) yang digunakan oleh Smartfren terletak pada kecepatan."

Jika 4G LTE diklaim mampu menyodorkan kecepatan sampai 150 Mbps, maka LTE-A disebut bisa menawarkan kecepatan hingga 300 Mbps. Untuk mencapai kecepatan tersebut, Smartfren menggunakan teknologi carrier aggregation.

Teknologi ini memanfaatkan teknologi seluler yang memungkinkan penggunaan dua frekuensi untuk mencapai kecepatan lebih tinggi. Smartfren sendiri memanfaatkan frekuensi di 2.300 MHz dengan teknologi TDD (Time Division Duplex) dan 850 MHz yang mengandalkan teknologi FDD (Frequency Division Duplex).


Bicara mengenai hal teknis, TDD memiliki karakter yang sangat cepat ketika memberi akses unduhan, tetapi untuk kecepatan akses unggah cenderung lebih lemah. Sementara FDD cenderung hadir dengan karakter akses unduh dan unggah yang seimbang. Karena standar FDD dipakai Smartfren pada spektrum rendah, maka ini diklaim cocok untuk memberi akses pada jangkauan yang lebih luas.

1 komentar:

Unknown said...

siapapun yg unggul tetap aja ujung2nya konsumen yg selalu babak belur... entah alasan a-z cthny alasan pemeliharan sehingga jaringan ilang timbul dan sama sekali tak bisa dipakai browsing... gadged hrus support dan penukaran sim card ribbet.com

Post a Comment

Pages 381234 »
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger